Senin, 04 Agustus 2008

Singkirkan Cara Instan

Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
Amsal 13:11


Seourang raja sedang mengadakan sayembara terhadap kedua puteranya untuk menentukan siapa diantara mereka yang tepat menggantikan dirinya menjadi seorang raja. Sang raja membawa mereka ke sebuah kebun. Ayah ingin kalian mengumpulkan buah apel yang ada di pohon itu!" Raja menunjuk 2 pohon apel yang ada tepat ditengah taman. Di sebelah pohon apel telah disiapkan satu tempat buah yang besar, sebilah kapak tajam, tali dan beberapa batang bambu. Dengan cepat si sulung mengambil kapak dan mulai menebang pohon apel itu. Tidak lama, dikeranjangnya sudah penuh dengan buah apel. Lalu ia membawanya ke sang ayah. "Pekerjaanmu bagus anakku." Senyum puas terlihat diwajah si sulung.

Lalu raja memperhatikan si bungsu yang sedang memanjat pohon apel dan memetik buahnya satu persatu dan ketika ada buah yang ada di dahan yang tertinggi iapun menggunakan bambu yang ada untuk memetik buah apel itu. Memang diperlukan waktu yang lama namun ia berhasil mengumpulkan semua buah apel dari pohon tersebut. Kemudian raja berkata, "Annakku, ayah sudah mendapatkan calon pengganti ayah dan pilihan ayah jatuh pada pangeran bungsu."

Si sulung meraih keberhasilan dengan cara yang mudah. Ia tidak mau susah payah untuk mengumpulkan buah apel satu persatu. Namun si bungsu menikmati prosesnya. Cara yang mudah dan cepat belum tentu adalah cara yang tepat untuk mendapatkan keberhasilan. Seringkali kita harus berjuang dan berkorban untuk mendapatkan yang diinginkan. Pepatah bijak berkata "Kemenangan yang diperoleh dengan susah payah biasanya akan lebih bertahan lama." So, mulai hari ini singkirkanlah pola hidup instan dari pikiran kita. (IS)



Kecenderungan berpikir instan membuat orang sering lupa bahwa tidak ada kemenangan tanpa sebuah proses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar