Sabtu, 23 Agustus 2008

Mahkota Kerendahan Hati

Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
Mazmur 149:4

Napoleon Bonaparte adalah seorang maharaja Perancis dari Italia. Ia berhasil menguasai hampir seluruh daratan Eropa dalam 8 tahun pertempuran. Dengan angkatan perangnya pada tahun 1812 ia bermaksud menyerang Rusia, tapi pada bulan Oktober 1813 ia kalah dalam perang Lwaipzig. Akibatnya ia harus turun tahta dan dibuang ke pulau Elba. Dalam pengasingannya, Napoleon dan keluarganya hidup sebagaimana masyarakat umum, tidak ada fasilitas dan penghormatan layaknya seorang pemimpin negara. Suatu hari ia berjalan ditemani sang istri menyusuri sebuah pantai. Langkah mereka semakin mendekati pelabuhan terdekat. Dipelabuhan tersebut sedang berlangsung bongkar muat isi kapal.

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara keras para awak kapal yang sedang mengusung barang turun dari kapal. "Minggir! Minggir!" teriak para awak kapal berulang kali memerintahkan Napoleon segera menepi. Terang saja sikap mereka memancing amarah istri Napoleon. "Kalian semua kurang ajar! Di depan kalian adlah maharaja Perancis, seharusnya kalianlah yang harus memberi jalan" teriak wanita itu. Napoleon segera memberi isyarat kepada istrinya agar menahan diri. "Mereka sangat lelah bekerja. Jangan marah kepada mereka." Bisik Napoleon. Bahkan Napoleon langsung memerintahkan beberapa temannya untuk membantu awak-awak kapal tersebut menurunkan barang-barang dari kapal.

Segala sesuatu yang kita lakukan berulang-ulang akan mendjadi kebiasaan. Bila kita membiasakan diri hidup dlam kerendahan hati, maka lambat laun kita akan memiliki karakter tersebut. Kerendahan hati bukanlah sebuah karunia Roh melainkan buah Roh, karakter yang harus terus ditumbuhkembangkan setiap hari. Bagaimana menurut Anda? (IS)


Rendah hati itu unik saat Anda merasa memilikinya Anda justru tidak memilikinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar