Kamis, 21 Agustus 2008

Akibat Tamak

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Lukas 12:15
Nazir adalah seorang pria yang memiliki ladang yang cukup luas. Suatu hari, ada seorang juragan yang berkata bahwa ia akan memberi tanah kepada Nazir seberapapun yang diinginkannya. Cara mengukurnya adalah si Nazir harus berjalan dan memberi tanda di setiap jalan yang dia tempuh sampai kembali ke tempat semula, sebelum matahari terbenam. Pagi-pagi Nazir sudah berjalan, dengan penuh semangat ia segera berlari 10 km jauhnya. Tetapi ia merasa tidak cukup luas tanah yang akan diperolehnya. Ia terus berlari sampai 20 km, tetapi itu pun belum cukup. Sampai akhirnya ia berlari 30 km. Ini berarti ia harus menempuh perjalanan pulang 60 km lagi. Lama-kelamaan, Nazir semakin lemah karena lelah dan lapar. Namun, hasratnya yang kuat mendorong ia terus bergerak, meskipun dengan merangkak. Sebelum tiba di tempat semula, ia telah lebih dulu jatuh pingsan dan mati. Akhirnya, hanya tanah ukuran 1 meter kali 2 meter saja yang ia dapat.

Ketamakan dapat membuat kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki. Sifat dan karakter ini, akan membuat kita berusaha terus-menerus mendapatkan yang lebih banyak lagi dengan rakus dan ambisius. Padahal kita memiliki keterbatasan untuk menikmatinya bukan?

Hari ini mari kita belajar bersyukur untuk setiap hal yang telah kita dapatkan, karena yang terpenting adalah kita dapat menikmatinya dengan sukacita. Firman-Nya berkata, "Berilah kepada kami pada hari ini, makanan kami yang secukupnya." Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak menjadi orang yang tamak. Mari kita belajar melakukannya! (IS)


Injaklah gas kegigihan tanpa lupakan rem ketamakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar