Senin, 07 Juli 2008

Merasa Cukup

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Ibrani 13:5a


Keserakahan akibat mencintai uang banyak melanda masyarakat di sekitar kita sehingga menimbulkan masalah sosial yang serius. Terbukti bahwa banyak orang yang mengalami kesulitan mendapatkan uang untuk hidup. Sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat. Penulis surat Ibrani ini meminta kita selaku pengikut Kristus, "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu." Tidak dikatakan bahwa memiliki kekayaan dan banyak uang itu adalah dosa. Ia hanya berkata bahwa kekayaan dapat menimbulkan masalah. Umumnya kita berpendapat, jika seseorang memiliki kekayaan otomatis orang tersebut mempunyai kepuasan dan kabahagiaan. Padahal belum tentu demikian.

Pada kenyataannya banyak orang kaya yang kita kenal menyombongkan rekening uangnya yang melimpah di bank, namun tidak pernah merasakan kepuasan batin. Orang kaya semacam itu tidak bahagia. Mengapa? Karena ia ingin mengumpulkan lebih banyak lagi, dan ia selalu merasa takut kehilangan apa yang ia miliki. Apa yang kita miliki? Penulis surat Ibrani ini mengatakan bahwa jika kita hidup dalam iman kepada Tuhan, kita akan memiliki Dia. Sehingga dengan penuh keyakinan kita berkata, "Tuhan adalah penolong; aku tidak akan takut" (ayat 6).

Seandainya kita memiliki segala sesuatu, namun tidak memiliki Tuhan, sesungguhnya kita tidak memiliki apa-apa. Tetapi jika kita menikmati kehadiran Tuhan sekalipun hanya memiliki sedikit harta dan uang, kita akan merasa puas. Kepuasan batin yang kita alami akan memancar dari wajah kita, sehingga kesaksian kita dimanapun dapat berbicara bahw Kristus yang kita percaya itu sungguh memberikan kebahagiaan pada kita dengan cara-Nya yang melampaui akal budi kita. (EL)


Jangan membandingkan Kristus dengan gemerlapnya dunia yang fana ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar