Selasa, 08 Juli 2008

Hidup Berhasil

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Mazmur 34:9


Pada umumnya kita berpendapat bahwa hidup yang berhasil adalah orang yang sukses, populer, dan banyak uang. Anggapan ini belum tentu benar sepenuhnya. Hal ini jelas dari apa yang dirasakan oleh seorang Kristen yang bernama Pak Sarif. Ia mempunyai kemasyuran dan uang, namun sesuai dengan pengakuannya saat sedang sekarat, bahwa sia-sia saja bekerja keras untuk mencapai hal-hal itu. Ia mendapati bahwa hidupnya tidak berhasil.

Sikap pak Sem (nama samaran) yang saya contohkan berikut ini sungguh amat berlawanan dengan pak Sarif. Ia selalu bersyukur dan bersaksi tentang segala berkat yang diterimanya. Dengan caranya yang khas ia sering mengutip Mazmur 34:2-15 di atas sebagai resep hidup yang berhasil. Padahal, hampir sepanjang hidupnyaia hanya mendapat gaji kecil. Ia hanya memiliki sebuah mobil dan rumah kecil.

Ia tetap melajang sampai usia 47 tahun sehingga dapat merawat orangtuanya. Akhirnya ia menikah tapi tidak dikaruniai anak selama pernikahannya. Namun ia dikasihi oleh istrinya dan seluruh keluarga besarnya. Ia pun disayangi keponakan-keponakannya dan anak-anak dilingkungan tetangga. Tak heran pada waktu ia meninggal dunia, banyak orang datang ke rumah duka dan menangis di samping peti jenazahnya.

Di atas segalanya, Allah menunjukan anugerah-Nya dan menyelamatkan kita melalui iman kepada Kristus, "TUHAN membebaskan jiwa hamba-hamba-nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nyatidak akan menanggung hukuman" (ayat 23). Sesungguhnya, inilah hidup yang benar-benar berhasil. Tanpa Allah, tak seorang pun menggapai hidup yang berhasil dalam arti sesungguhnya. Ukuran keberhasilan ada pada Allah, bukan pada nilai yang diberikan manusia yang bersifat fana. (EL)


Memetik kegagalan ataupun keberhasilan bukan dasar untuk percaya Kristus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar