Selasa, 15 Juli 2008

Iman vs Takut

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
II Tomotius 1:7


Takut merupakan kebalikan dari iman. Takut bisa melumpuhkan kita tapi iman bisa memelihara kita. Takut bisa memberikan ruang gerak bagi keadaan untuk menguasai kita, merampas sukacita kita, dan mendorong kita ke dalam keadaan tertekan dan kalah. Sebagai orang Kristen yang sudah dilahirkan kembali, kita masih bisa mengalami depresi selama kita mengatakan rasa takut itu. Ayat di atas jelas bahwa Allah tidak pernah memberikan kita roh ketakutan.

Yesus berkata, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10). Rasa takut bisa menjadi seperti pencuri. Jika saudara membiarkannya bercokol dalam hati saudara, maka segala keadaan buruk yang saudara alami akan mencuri, membunuh, dan membinasakan saudara. Tapi Yesus - gambaran iman kita - bisa memberikan hidup yang berkelimpahan.

Setiap kali saudara mengalami masalah dalam hidup ini, kita perlu datang kepada Yesus yang adalah Imam Besar kita. "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya" (Ibrani 4:15-16).

Alkitab memberitahukan kita agar kita mempergunakan waktu yang ada (Kolose 4:5). Jadi, jangan sia-siakan waktu saudara dengan hidup di dalam kekalahan. Jadikan setiap "hari ini" harinya Tuhan dimana saudara bisa bersukacita di dalam kemenangan-Nya. Tidak perlu takut lagi, tapi berimanlah! (JH)


Yesus sudah meminum cawan berisi ketakutan kita dan menggantikannya dengan salib iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar