Senin, 14 Juli 2008

Doa Yang Berkuasa

Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Yakobus 5:15


Pengertian paling umum dan populer tentang doa ialah bahwa kita meminta sesuatu kepada Allah dan mengharapkan Dia memberi atau mengabulkan permintaan kita jika kita sudah cukup memiliki iman. Bila doa kita belum dikabulkan, sering kita beralasan belum cukup iman. Dan lebih parahnya lagi kita merasa sudah memiliki cukup iman dan memaksa Allah mengabulkan doa kita. Sering anak-anak Tuhan mengambil langkah keliru dengan menambahkan puasa terhadap doa itu. Mereka pikir doa ditambah puasa akan lebih hebat lagi kuasanya.

Namun, saya mau katakan bahwa jika saudara "mendesak" Allah, itu sama halnya saudara menurunkan derajat Allah. Saudara menjadikan Allah kacung saudara. Ingat, doa dan puasa tidak bisa merubah keputusan Allah. Saudara tidak bisa berlindung dibalik rengekan saudara untuk mendapatkan belas kasihan Allah. Allah menjawab doa-doa umat-Nya yang berdoa oleh karena ia ingin menunjukan kemahakuasaan-Nya.

Allah ingin kita berdoa untuk menyamakan pikiran kita dengan pikiran-Nya. Bukan apa yang menurut kita, tapi apa yang menurut Allah. Kita tidak mahatahu. Karena itu jangan pernah kecewa jika doa kita belum dijawab Tuhan. Doa yang kita panjatkan bukanlah sebuah hal yang sia-sia. Bahkan sebelum kita berdoa pun, Allah sudah tahu apa yang diingini hati kita.

Memang adalah kehendak Allah untuk kita yang sakit bisa disembuhkan. Namun, jika yang sakit sudah berdoa dan bahkan didukung dalam doa tapi akhirnya mati juga, itu tidak berarti meniadakan kehendak Allah agar kita sembuh. Seringkali jawaban Allah itu bertentangan dengan apa yang kita anggap terbaik. Doa yang berkuasa adalah doa dimana kita sering datang kepada-Nya dengan penuh penyembahan dan menyerah kepada segala kehendak dan keputusan-Nya (Lukas 22:42). (JH)


Hanya dengan kepercayaan sederhana bahwa Allah dapat dan mau melakukan yang tepat bagi kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar