Jumat, 11 Juli 2008

Diperdaya

Semuanya karena banyaknya persundalan si perempuan sundal, yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir, yang memperdayakan bangsa-bangsa dengan persundalannya......
Nahum 3:4


Banyak orang hidup dalam dosa bukan karena jahat, namun karena terpedaya. Apa maksudnya? Banyak orang sebetulnya nggak ingin menjadi jahat. Banyak orang bukan berarti memberontak kepada Tuhan. Banayk orang seringkali hanya tidak sadar bahwa dia sudah terseret makin hari makin jauh dari Tuhan. Kadangkala dalam pikirannya, "Lho, tapi kan saya masih ada di gereja." Kadangkala pikirannya, "Lho, setiap manusia kan pasti ada salahnya, setiap manusia kan pasti ada kekurangannya. Kan saya juga nggak sejahat orang lain."

Tapi tanpa dia sadari bahwa makin hari sebetulnya dia makin jauh dari Tuhan. Karena tidak bisa dihindari bahwa salah satu strategi iblis adalah dia menyamar sebagai malaikat terang. Nah persoalannya seringkali, iblisnya licik, kitanya bodoh, iya kan? Iblis ini licik. Dia pandai sekali memperdaya manusia dan seringkali persoalannya, kitanya nggak mengenal kebenaran. Karena Alkitab berkata tegas, "Kalau kamu mengetahui kebenaran, kebenaran itu yang akan memerdekakan kamu."

Dengan lain kata, seringkali kita nggak sadar itu penyamaran iblis. Bahkan, seringkali kita pikir itu adalah bagian dari hiburan kita sementara kita ada di muka bumi. "Ya namanya orang mudalah, pendeta, kalau pacaran kami lakukan hubungan seks, itu kan hiburannya, itu kan semangatnya, itu kan dorongannya." Orang pikir, "Ya namanya seharian kerja, pendeta, jadi kalau pergi ke karaoke, kan hiburannya. Nggak kok, sya nggak ngapa-ngapain. Saya cuma bercanda-bercanda sama wanita-wanita itu. Saya nggak ngapa-ngapain kok, cuma nyanyi-nyanyi saja sama mereka."

Tapi tanpa kita sadari, kita sudah terpedaya makin hari makin jauh. Itu sebabnya, hidup Kristen harus melangkah dalam kebenaran, jangan miring ke kiri maupun miring ke kanan.

Ada banyak orang akhirnya hidup di dalam dosa, hidup di dalam hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Bukan karena jahat, bukan kaena memberontak kepada Tuhan, tapi karena tidak sadar bahwa dia diperdaya oleh iblis. Melangkah makin jauh, makin jauh, makin jauh, sampai akhirnya jauh sekali dari Tuhan. Kalau saja kita mau sadar dan berbalik, maka anugerah Tuhan akan berlaku dalam hidup kita.

Lihat saudara, Alkitab bicara tentang hukuman-hukuman yang menimpa Niniwe ini. Sebetulnya bukan karena Niniwe jahat, hanaya karena Niniwe bodoh, hanya karena Niniwe diperdaya. Semuanya karena apa? Di ayat ke empat dikatakan, "karena banyaknya persundalan si perempuan sundal, yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir, yang memperdayakan bangsa-bangsa." Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, kuasa iblis yang sama, kelicikan iblis yang sama akan berlaku di hari-hari ini. Banyak anak-anak muda sebetulnya hatinya mau dekat sama Tuhan, tapi diperdaya. Sehingga akhirnya hidup di dalam drugs, hidup di dalam obat-obatan terlarang, hidup dalam seks bebas.

Ada banyak suami-suami sebetulnya mau menjadi ayah yang baik, mau menjadi suami yang baik, tetapi hari-hari ini diperdayaoleh roh-roh kegelapan sehingga akhirnya terseret pada hal-hal duniawi. Banyak ibu-ibu sebetulnya mau hidup benar, mau menjadi istri yang baik, menjadi mama yang bertanggung jawab, tapi seringkali terpedaya, terseret oleh dunia ini. Sehingga apa yang terjadi? Justru hidup dalam hal-hal yang jahat, hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, pertanyaannya sederhana: Kita kan sudah pergi ke gereja, kita kan sebetulnya sudah mengenal kebenaran, kita kan sudah mengenal Kristus, kenapa seringkali kita mudah diperdaya?

1. Karena seringkali kita menghitung untung dan rugi dalam hidup ini.
Yang membuat manusia gampang diperdaya ialah ketika manusia hitung-hitungan dengan Tuhan. Yang dia pikirkan cuma untung dan rugi. "kalau saya bangunpagi, doa, baca Alkitab, wah... rugi dong saya. Capek kan? Mendingan saya bisa tidur lebih panjang. Atau kan kalau saya bangun, ya ada banyak tugas yang mestu saya kerjakan. Mengapa saya buang waktu percuma dengan berdoa, baca Alkitab? Lalu, belum lagi nanti di hari Minggu, waktu istirahat saya, waktu yang sebetulnya kita bicara rekreasi, sekarang saya mesti lagi pakai untuk kebaktian. Wah... rugi hidup seperti itu."

Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, ada banyak orang kenapa diperdaya? karena menghitung untung dan rugi. "Teman-teman sya bebas bisa buat ini buat itu. Saya orang Kristen nggak boleh buat ini buat itu. Wah... rugi dong." Jadi kita punya hitungan untung dan rugi. Hidup Kristen bukan soal untung dan rugi. Hidup Kristen adalah soal taat kepada firman. Firman Tuhan katakan apa? Taat meskipun keadaan berat, meskipun kadangkala melelahkan, meskipun kadangkala, "Oh, kenapa begini? Masa saya sebagai orang Kristen kok terlambat begini, ini nggak boleh itu nggak boleh?"

Saudaraku yang kekasih dalan Tuhan, justru orang-orang taat akan lihat berkat. Justru orang-orang taat yang akan melihat kemuliaan Tuhan. Justru orang-orang taat yang akan kuat. Justru orang-orang taat yang tidak bisa terseret oleh hal-hal duniawi, tidak bisa diperdaya oleh kegelapan, tetapi berjalan terus dalam kemuliaan Allah. Iman Kristen yang sebenarnya ada iman dalam ketaatan. Apapun yang Tuhan perintahkan, kita lakukan.

2. Karena seringkali kita dipengaruhi oleh orang.
Kita lihat suara orang banyak. Kita lihat keberadaan orang banyak. Kita nggak punya prinsip. Alkitab memang sudah bilang, dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya. Jadi kalau kita ikut cara dunia, kita pun akan dilenyapkan oleh Tuhan. Tetapi Alkitab bilang, orang yang melakukan kehendak Allah, berarti hidup kita adalah hidup yang tidak boleh dibawa arus. Hiudp kita adalah hidup yang tidak ikut-ikutan. Hidup kita adalah hidup yang melawan arus, hidup yang berjalan dalam kebenaran.

3. Karena kita tidak mengerti kebenaran.
Artinya, kalau kita hidup dalam firman Tuhan, kita pelajari firman Tuhan, kita baca Alkitab, kita dengan firman, kita hidup didalamnya, kita praktekkan apa yang kita tahu dari firman, maka kita akan hidup dalam kebenaran. Kebenaran itu akan menolong kita untuk tetap dekat dalam segala sesuatu. Kebenaran itu yang memampukan kita tidak terpedaya oleh apa pun. Kebenaran itu akan membuat kita tetap berjalan dalam jalan-jalan Tuhan.

4. Karena seringkali kita tidak jujur dengan diri sendiri.
Kita tahu bahwa sebetulnya kita sudah mulai jauh dari tuhan, tapi tidak mau jujur sama diri kita sendiri. Kita mengerti bahwa ada jalan-jalan kita yang salah, tapi seringkali kita tolak kejujuran itu. Mungkin saudara berkata, "Oh, nggak kok, sya nggak berselingkuh, saya nggak begini kok." Saudarakuyang kekasih dalan Tuhan, mulai hari ini jujur sama diri sendiri. Kalau kita tahu langkah kita sudah mulai jauh dari Tuhan, bertobat. Kalau kita tahu, "Wah, langkah saya mulai ada yang nggak benar nih." Minta ampun sama Tuhan. Tuhan menerima kita apa adanya. Bahkan Alkitab janji, walaupun dosa kita merah seperti kirmizi, asal saja kita mau bertobat, akan dipulihkan putih seperti salju. (GL)


Jangan mudah dipengaruhi orang, kenalilah kebenaran dan jujurlah dengan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar