Senin, 21 Juli 2008

Allah Tidak Bersalah

Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?
Ayub 40:3


Banyak orang terlalu cepat menyalahkan Allah, terutama ketika mereka mengalami hal-hal yang buruk dalam hidup mereka atau ketika bumi dilanda bencana alam. Bayak orang yang berkata, "Bagaimanapun juga Allah yang bertanggung jawab terhadap semua bencana ini."

Coba sekarang tanyakan pada diri saudara yang selalu menyalahkan Allah: Apakah saudara yang bertanggung jawab terhadap anak-anak saudara yang terlibat narkoba, tawuran, dan berbagai kejahatan lainnya? Tentu saja saudara memiliki pengaruh dalam membesarkan anak-anak. Tetapi akhirnya, setiap pribadi membuat pilihannya sendiri dan dialah yang bertanggung jawab terhadap pilihannya sendiri, bukan ? Kita tidak bisa menyalahkan orang tua atau pasangan hidup kita atau orang lainnya. Bila kita memilih untuk melakukan yang salah, maka itu adalah pilihan kita sendiri.

Manusia bersalah. Setan bersalah. Tapi, Allah tidak pernah bersalah. Kita belum menyadarinya sebelum kita mengenal Firman Allah. Namun, setelah kita mengenal Firman Allah, baru kita tahu bahwa manusia telah diperintahkan Allah untuk menaklukkan bumi ini (Kejadian 1:28). Karena pilihan manusia salah, maka bukannya menaklukkan bumi tapi bumi yang akhirnya menaklukkan kita. Itu sebabnya terjadi bencana alam, sakit penyakit, kematian, dan peristiwa-peristiwa buruk lainnya. Apakah Allah yang bersalah?

Badai saja Tuhan Yesus redakan dalam Lukas 8:24. Bukankah aneh kalau Yesus meredakan sesuatu yang didalmmnya Allah bertanggung jawab? Bukankah Allah berfirman, "Akulah TUHAN yang menunjukan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi: sungguh, semuanya itu Kusukai" (Yeremia 9:24). Sekalipun bagi sebagian orang belum jelas, suatu hari nanti akan jelas bahwa Allah tidak pernah bersalah. (JH)


Pikiran kita terlalu cetek untuk menyalahkan Allah dalam segala perkara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar