Jumat, 01 Februari 2008

Kualitas Atau Kuantitas

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
Amsal 13:20




Banyak kontes pencarian bakal di televisi yang memilih pemenangnya berdasarkan kuantitas. Contohnya, untuk menjadi penyanyi jaman sekarang tampaknya hanya bermodal pulsa telepon. Dengan jumlah SMS dan telepon paling banyak, kemenangan bisa diraih. Padahal kalau di lihat kualitasnya, barangkali banyak orang lain yang lebih bagus.

Dalam berhubungan dengansesama, ada juga yang suka mencari teman berdasarkan kuantitas - mencari sebanyak-banyaknya. Karena orang bilang, semakin banyak itu berarti gaul, punya banyak relasi. Tentunya itu benar. Tetapi sebenarnya yang lebih penting dalam persahabatan adalah kualitas, bukan kuantitas. Seperti sepasang teman saya yang selalu berdua, sebut saja si A dan si B. Selang beberapa tahun kemudian, A bilang temannya itu meninggalkan dia, dan sekarang B beteman dengan suatu kelompok (geng) yang terdiri dari belasan orang. Tak jelas ujung pangkalnya, si B lantas jadi berubah sikap dan menghindari A. Kedekatan yang telah mereka bina sekian tahun, makin lama makin surut. Padahal saya sangat salut dengan hubungan persahabatan mereka yang luar biasa.

Kualitas itu lebih sulit di bentuk dibanding kuantitas. Misalnya, berapa waktu yang dihabiskan bersama teman biasanya tidak sama dengan berapa kualitas hubungan yang telah di bina. Bahkan pada akhirnya, waktu yang dilewatkan bersama teman-teman tidak menghasilkan apa-apa, karena diisi dengan pembicaraan yang tidak membangun. Seringkali saya dengar cerita orang lain yang menyesal dengan kepergian teman mereka, karena mereka belum melakukan sesuatu yang berarti. Di sisi lain, Allah dengan rancangan-Nya yang sempurna, selalu mempertemukan kita dengan orang-orang tertentu yang biasanya tidak kita perhitungkan keberadaannya. (YK)



Harga yang paling mahal dari persahbatan adalah hubungan yang bermutu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar