Selasa, 22 Januari 2008

Mendustai Roh Kudus

Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
Kisah Para Rasul 5:3




Cara hidup jemaat mula-mula sangatlah indah untuk kita pelajari, karena "mereka sehati sejiwa, dan tidak ada seorangpun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri. tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama" (Kisah 4:32). Sehingga Ananias dan istrinya, Safira yang telah menjual sebidang tanahnya ingin memberikan uang hasil penjualan tanahnya untuk pekerjaan Tuhan. Namun, mereka melakukan kesalahan, yaitu telah berbohong bahwa semua uang itu adalah hasil penjualan tanahnya, padahal mereka telah menyembunyikan sebagian uangnya tersebut.

Allah tidak melihat sebesar apa yang dapat kita persembahkan untuk memuliakan-Nya, tapi Allah melihat motivasi kita. Motivasi yang salah dalam melakukan kebaikan sama dengan mendustai Roh Kudus, suatu saat akan membuat kita kena murka Tuhan. Padahal semua yang telah Tuhan berikan pada kita sebenarnya melampaui apa yang dapat kita usahakan.

Tanpa pertolongan Roh Kudus kita tidak akan sanggup melakukan kebaikan apapun, karena semua kebaikan yang kita lakukan dengan tidak tulus akan menjadikan kita seorang munafik. "Tetapi jika engkau memberi sedekah, jangan diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekah itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu" (Matius 6:3-4). Roti yang dilemparkan ke dalam air akan hancur.

Peristiwa Ananias dan Safira mengajarkan kepada kita, bahwa kita perlu memiliki pengertian yang benar akan Firman Tuhan dalam hal memperlakukan berkat Tuhan. Kita jangan terjebak untuk mencintai uang. Jika kita tidak memiliki motivasi yang benar dalam memuliakan Tuhan dengan berkat yang kita terima, maka kita akan berani mendustai Roh Kudus. (EL)




Ketulusan akan membuat kebaikan apa yang telah kita lakukan akan dikenang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar