Selasa, 15 Januari 2008

Angin Allah


maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Yesaya 58:14



Orang-orang yang mengendalikan balon udara atau zeppelin memberitahukan bahwa salah satu aturan utama yang mereka pelajari adalah membelokkan kapal ke arah angin dan terbang melawannya. Angin akan mengangakat kapal ke ketinggian yang lebih tinggi. Darimana mereka pelajari hal itu? Mereka belajar dari burung. Kalau burung sedang terbang bersenang-senang, maka ia akan terbang mengikuti angin. Tapi begitu burung menghadapi bahaya, maka ia akan berputar balik melawan angin supaya ia dapat naik lebih tinggi dan terbang ke arah matahari.

Penderitaan merupakan angin Allah, dan kadang-kadang anginnya kencang sekali. Penderitaan bisa kita ibaratkan angin topan, tapi bisa membawa hidup kita dan mengangkat kita ke tempat yang lebih tinggi, terbang ke arah sorga. Sekalipun kita mengalami penderitaan, namun kita terbang bersama sayap angin Allah, artinya kita tetap berjalan di dalam kehendak-Nya, maka kita justru akan melihat bahwa penderitaan membuat kita naik lebih tinggi.

Kita bisa melihat betapa pada waktu panas sekali dan tekanan udara begitu pengapnya, kita bahkan sulit bernafas, bukan? Tapi begitu awan timbul dan bertambah tebal, kilat bercahaya, suara guntur terdengar, maka awan tebal itu mulai mencurahkan berkatnya bagi bumi, hujan lebat menutupi bumi. Namun, udara dibersihkan, hidup baru ada di udara dan bumi berubah. Hidup manusia bekerja persis sesuai dengan prinsip yang sama. Ketika badai hidup terjadi, udara kehidupan kita berubah, dibersihkan dan diisi dengan hidup baru; dan berkat-berkat sorgawi dicurahkan atas kehidupan kita. Karena itu jangan takut menghadapi penderitaan hidup. Angin Allah merupakan kendaraan kemenangan kita. (JH)




Penderitaan itu seharusnya menempatkan kita pada posisi bernyanyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar