Senin, 23 Juli 2007

Renungan Pagi (774)

Yoh 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
Keresahan berganti kegemparan. Rasa duka nestapa, dengan ingatan yang tak terhapuskan tentang kejamnya penyaliban, kini digantikan dengan sukacita yang tak terbilang. Begitulah murid-murid Tuhan Yesus, ketika mereka ditemui oleh Tuhan dan Guru yang mereka kasihi, yang telah bangkit dari kematian. Di sana ada bukti yang tak terbantahkan tentang kuasa Allah yang tak terbatas, dan maut pun kehilangan sengatnya. Apa lagi yang perlu ditakuti di dalam dunia ini? Manusia bisa melakukan segala hal yang paling keji terhadap tubuh, dan akhirnya membunuhnya, tapi tak ada yang dapat melawan kuasa kebangkitan dalam Kristus.

Kuasa itu tidak disimpan oleh Tuhan Yesus sendiri saja, melainkan diteruskan oleh murid-murid-Nya. Kuasa Allah dinyatakan dalam pengutusan Kristus, kini juga dinyatakan dalam pengutusan para murid. Apakah kuasa ini berhenti? Tidak, karena Roh Kudus terus bekerja hingga saat ini, dan membuatnya menjadi pengutusan kita juga, orang-orang Kristen. Tapi mungkin kita mengeluh oleh beratnya tekanan kehidupan, dan sehari-hari kita semua sibuk untuk bertahan hidup dan menjadi sedikit lebih baik daripada kemarin. Kadang kita cemas karena nampaknya kematian begitu dekat membayangi, dalam berbagai macam penyakit serta kecelakaan atau bencana alam, juga kejahatan atau kerusuhan yang tidak kalah ganas menelan jiwa.

Pagi ini, ingatlah kembali pada kuasa Tuhan yang diberikan dalam pengutusan-Nya! Dia memberikan damai sejahtera; suatu pendamaian, hubungan kembali antara Allah dengan manusia. Maka kita pun menjadi manusia-manusia utusan Allah, yang diberi kuasa untuk melakukan pekerjaan Allah di muka bumi. Kita bisa memberitakan Injil. Kita sanggup bekerja untuk membuat hidup yang lebih baik. Melalui pekerjaan kita, perkataan kita, juga pikiran kita setiap hari, di segala tempat, kita melayani Tuhan. Bahkan dalam usaha kita untuk bekerja, kita tetap dapat menjadi utusan Allah yang memberkati dunia oleh karena kasih-Nya. Karena tidak ada lagi yang dapat mengancam jiwa kita, setelah Tuhan Yesus memenangkannya bagi kita.

Menjadi utusan Tuhan berarti mewakili Tuhan melakukan pekerjaan-Nya sesuai rencana-Nya. Terpujilah TUHAN!

Salam kasih,
Donny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar