Minggu, 10 Oktober 2010

Seragam


Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
Efesus 6:14




Seragam menunjukkan identitas. Contoh sederhanam kita dengan mudah membedakan antara siswa SMP dan SMA melalui seragamnya. Seragam itu penting. Beberapa waktu lalu, Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK) dengan ide kreatifnya, akan memberikan seragam khusus bagi para koruptor. Asumsinya, seragam itu sebagai identitas dan sanksi sosial bagi koruptor tersebut. Ide yang dianggap aneh itu menuai protes sekaligus dukungan dari banyak pihak. Tetapi yang jelas, sekali lagi, seragam hendak menunjukkan identitas seseorang.
Bagaimana dengan Kekristenan? Kekristenan juga punya seragam. Paulus menulis surat kepada jemaat di Efesus. Oleh Paulus, jemaat Efesus diminta untuk memperlengkapi diri dengan seragam khusu. Seragam apa? Seragam yang menunjukkan identitas sebagai anak Tuhan. Seragam yang mengacaukan kuasa kegelapan. Seragam yang membuat kuasa gelap lari tunggang langgang. Seragam yang hanya dimiliki oleh mereka yang bersedia hidup di dalam Tuhan. Seragam apa yang dimaksud? Paulus menyebutnya secara detail. Ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera, perisai iman, ketopong keselamatan dan pedang roh serta doa yang tiada putusnya. Semuanya ini disebut sebagai perlengkapan rohani.
Nah, dalam menjalani kehidupan ini, perlengkapan rohani mutlak dikenakan oleh anak-anak Tuhan. Mengapa? Karena, ketika seragam itu diabaikan, iblis begitu gampang mengacaukan hidup kita. Banyak orang Kristen jatuh begitu dalam karena tidak mengenakan pedang roh - Firman Tuhan dalam kesehariannya. Akibatnya, ia gampang menyerah pada keadaan sukar. Orang itu tidak mampu menghadapi berbagai kesulitn yang mendera. Begitu mudah takluk pada keadaan itu. Padahal, ia sebenarnya sudah diberi kemampuan untuk bertahan, bahkan mengalahkannya. Karena itu, kenakan selalu seragam ilahi, selengkap senjata yang telah diberikan-Nya. Zega



Seragam menunjukkan identitas Anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar