Sabtu, 26 Juli 2008

Pentingnya Salib

"Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kau gantung dia pada sebuah tiang"
Ulangan 21:22

Salib mungkin merupakan simbol kekristenan yang paling dikenali. Sebagai simbol, salib menjadi sebuah pengingat akan korban Yesus dua ribu tahun lebih yang lalu. Simbol salib sendiri tidaklah berpengaruh terhadap keselamatan kita. Yang berpengaruh terhadap keselamatan kita ialah curahan darah Yesus, sang Anak Domba yang tidak bercacat cela dan tidak berdosa. Ia telah menjadi korban supaya dosa kita diampuni. Penekanannya harus pada korban Kristus, bukan kayu salibnya.

Mengapa Yesus harus mati disalib ? Apakah tidak ada cara lainnya ? Tentu saja ada alasan Allah. Yesus disalib bukanlah sebuah kebetulan atau hanyalah sebuah kecelakaan. Allah itu sangat tepat dalam mengambil tindakan. Ia bekerja menurut 'master paln'-Nya. Dalam Kejadian 3:17 kita baca bahwa bumi dan manusia dikutuk Allah. Manusia telah makan buah yang dilarang Tuhan.

Dalam Hukum Taurat, Allah telah menetapkan bahwa kutuk itu ditimpakan kepada orang yang digantung pada tiang. Dalam terjemahan di atas , perkataan 'tiang' itu seharusnya 'tree (pohon).' Dan dalam Perjanjian Baru kita baca bahwa semua mausia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Jadi, orang berdosa patut mendapatkan kematian kekal.

Sebagaimana manusia jatuh dalam dosa memalui pohon, demikian master plan Allah bahwa manusia berdosa harus ditebus memalui pohon pula. Galatia 3:13 jelas mengatakan, "Kristus telah menebus kita dari kutuk Hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib (tree)!" Inilah pentingnya salib. Kita patut bergembira karena kita luput dari kematian kekal. (JH)


Dahulu yang ada adalah kutuk, sekarang yang ada adalah berkat melalui Salib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar