Jumat, 04 Juli 2008

Mengalami Kuasa Kebangkitan

Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
Yohanes 20:11


Perasaan duka yang mendalam dialami Maria Magdalena ketika Yesus sudah mati dan dikuburkan. Ketika diketahui kubur Yesus telah kosong, Maria terus mencari Yesus. Ingatan Maria mengalami kendala, ia jadi lupa bahkan sampai tidak sadar bahwa orang yang bertanya kepadanya adalah Tuhan Yesus yang telah bangkit, bukan penunggu taman (ayat 15). Seringkali kita alami seperti Maria, kesal karena kehilangan dan sebagainya, kita tidak sadar bahwa saat itu Tuhan tidak jauh dari kita.

Pesan Natal memang indah, bahwa Yesus lahir untuk menyelamatkan kita. Tapi pesan Paskah dahsyat, karena kehadiran-Nya ke dunia ini membuat kita dapat menikmati kuasa untuk mengalahkan dosa. Dosa seringkali membelenggu lalu merusak kita melalui perasaan, juga pikiran. Seperti racun yang menyerang otak dan organ tubuh kita yang penting, sehingga fungsinya mengalami kendala serius. Kita lupa bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita seorang diri menghadapi berbagai masalah. Yesus tahu bahwa kita mengalami masalah berat yang membuat ingatan kita jadi lupa, bahwa dalam pengajaran-Nya, pada hari ke tiga Ia akan bangkit. Jika sampai saat ini kita tidak dapat menikmati kuasa kebangkitan-Nya, maka inilah kerugian kita sebagai orang percaya.

Sikap Maria mengajarkan kepada kita bagaimana agar kita mengalami kuasa kebangkitan Kristus, yaitu dengan cara tetap berdiri di dekat kubur. Artinya, kita tetap berada dalam area hadirat Tuhan. Jangan meninggalkan hadirat Tuhan sampai kita berjumpa dengan-Nya. murid-murid Yesus pulang, sehinga mereka tidak dapat mengalami kuasa kebangkitan Kristus seperti Maria. "Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis" (Yohanes 20:10-11). (EL)


Untuk menikmati hidup dalam kemenangan Kristus, kita perlu mengalami hadirat-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar