Sabtu, 26 Januari 2008

Ketika Kita Gentar

Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
Lukas 22:46


Tuhan Yesus merasa sedih ketika Allah Bapa tidak memiliki jalan lain, selain kematian-Nya sebagai tebusan atas hukuman yang seharusnya menimpa kita. Pada saat itu juga Ia tidak mendapat dukungn dari murid-murid-Nya, malah mereka tertidur. Manusia terbatas untuk memahami permasalahan sesamanya. Tuhan Yesus tetap bergumul dalam doa sekalipun tidak mendapat dukungan dari murid-murid-Nya. Akhirnya Ia diberi kekuatan dan tidak gentar lagi menghadapi apa pun yang akan menimpa diri-Nya. Bahkan, ketika Yudas, murid-Nya berkhianat, Tuhan Yesus tetap menyatakan kasih kepadanya dengan membiarkan diriNya diciumnya, demikian dengan salah satu hamba Imam Besar yang Petrus potong telinganya, oleh Tuhan Yesus dibereskan masalahnya.

Ketika kita berdoa, maka doa itu harus didasari pemahaman firman Tuhan yang benar dan kita perlu sepakat dengan apa yang dikatakan firman Allah. Allah kita Roh, maka kita berdoa pun kita perlu meninggalkan hukum alam dalam diri kita dan juga harta benda kita.

Dengan memahami prinsip doa yang benar, maka kita akan semakin dimotivasi, sehingga apapun yang menimpa kita tidak akan membuat kita lemah, bahkan sebaliknya akan membuat kita intim dengan Tuhan. Karena tidak ada satu pun yang sanggup memisahkan kita dari kasih-Nya. Yang kita perlu sadari yaitu untuk tetap berjaga-jaga karena masalah akan datang menimpa kita dan ujung-ujungnya pasti iman kita digoyang. Jangan anggap enteng hal ini, karena Kristus pun sudah memberikan petunjuk bahwa ketika kita gentar dan takut, tetap berdoa, maka kekuatan akan kita terima bahkan kita akan dipakai untuk menyelesaikan banyak masalah dengan kasih dan hikmat. (EL)



"Maju tak gentar" harus menjadi semboyan iman kita untuk meraih kemenangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar