Kamis, 19 Juli 2007

Renungan Pagi (772)

Yoh 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Mau jadi baik, bagaimana caranya? Pandangan umum yang pertama adalah: dapatkan pendidikan yang tinggi! Jadi, seorang anak yang dididik dengan baik akan menjadi juara di kelasnya, sekolah sampai jenjang paling tinggi. Orang tua bersedia untuk membayar mahal sekali demi anak-anak mereka. Begitulah seorang menjadi 'baik' dan dikagumi oleh sekitarnya. Pandangan umum yang kedua adalah memberikan pengalaman yang baik, dengan kombinasi nasihat yang baik dan tantangan yang harus dihadapi. Konon pengalaman adalah guru terbaik
untuk membentuk watak dan sikap, yang dapat diandalkan. Demikianlah seorang yang berpengalaman dihargai tinggi di dalam masyarakat.

Namun benarkah demikian? Benarkah orang yang lulus dari jenjang pendidikan tinggi telah menjadi orang baik? Betulkah orang yang berpengalaman akan memberi buah kebaikan? Jika kita mengukur 'baik' hanya dari materi yang diperolehnya, mungkin pernyataan ini benar. Tapi jika kita mengukurnya dengan standar kebaikan yang lebih tinggi, berdasarkan apa yang Tuhan nyatakan sebagai 'baik', bukan pendidikan dan pengalaman yang membuat seseorang berbuah baik. Pendidikan dan pengalaman memang meningkatkan potensi seseorang untuk berbuah lebih banyak, tapi proses berbuah itu sendiri berasal dari sumber yang lebih dalam, dari Tuhan.

Pagi ini, mari renungkan penegasan dari Tuhan Yesus: jika kita tidak tinggal di dalam Dia, kita tidak berbuah. Demikianlah kita menemukan banyak orang berpendidikan tinggi, yang begitu pandai dan banyak pengalaman, justru menjadi 'lubang hitam' yang menghisap segala sesuatu bagi diri mereka sendiri. Mereka berdalih, "saya sudah beri yang terbaik," sambil menuntut
imbalan yang sangat besar melebihi manfaat yang diberikannya. Itu bukan berbuah, melainkan jual beli -- yang seringkali tidak adil. Hanya dalam Tuhan Yesus, kita sungguh-sungguh berbuah, memberikan kebaikan seperti yang Tuhan berikan. Maka kita pun berbuah bukan dari diri kita sendiri, melainkan dari Dia yang menjadi sumber segala sesuatu.

Kita hanya ranting dari pokok anggur yang memberi semua kebaikan bagi manusia. Terpujilah TUHAN!

Salam kasih,
Donny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar