Minggu, 15 Juli 2007

Renungan Pagi (769)

Yoh 13:14-15 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Serendah apa kita bersedia melayani? "Oh, saya diberi karunia untuk berkhotbah," katanya dengan sopan. Lalu, kalau sudah berkhotbah, apakah berarti tidak lagi dapat membereskan meja yang dipenuhi oleh piring dan gelas? "Saya sibuk sekali memikirkan proyek pelayanan yang besar tahun depan," katanya dengan bangga. Lalu, jika sudah punya proyek besar tahun
depan, maka tidak lagi bisa mengantar janda tua yang kemalaman setelah persekutuan di gereja, untuk pulang ke rumahnya dengan selamat? Tapi masalahnya, orang cenderung meletakkan diri dalam suatu posisi, di mana ia membatasi diri untuk melakukan pekerjaan 'rendah' karena sedang memangku pekerjaan 'tinggi'.

Maka, melakukan pekerjaan pembersih, atau pekerjaan sopir, lebih merupakan penghinaan. "Memangnya tidak ada orang lain?!" bukan menunjuk pada keberadaan orang-orang yang bertugas untuk itu, melainkan bahwa pekerjaan itu tidak layak untuk dilakukan. Ada orang yang lebih bodoh, lebih tidak berarti, lebih miskin, singkatnya lebih rendah untuk pekerjaan rendah. "Saya" yang pandai, yang berpengaruh, yang dipuji-puji orang, hanya mau mengotorkan tangan dengan apa yang lebih "tinggi" untuk dikerjakan. Orang yang mengharapkan kita berbuat rendah dianggap sedang menghina kita. Tak urung, kita pun tersinggung.

Pagi ini, Tuhan dan Guru kita melakukan pekerjaan yang rendah; membasuh kaki. Jika Ia bersedia melakukan yang serendah itu, yang hanya dilakukan oleh budak belian, maka membersihkan meja dan menjadi sopir adalah pekerjaan yang 'tinggi'. Tidak ada pelayanan yang terlalu rendah untuk dikerjakan oleh pengikut Kristus. Tidak ada posisi yang terlalu tinggi yang membatasi orang untuk bertindak dengan kerelaan dan sukacita. Itulah teladan yang wajib,
harus, tidak boleh tidak dilakukan oleh para murid-murid Kristus. Siapkah kita hari ini melayani sesama saudara, berbuat serupa yang telah Tuhan Yesus perbuat bagi kita?

Menjadi pengikut Kristus berarti melayani dari yang terendah hingga yang tertinggi, seandainya memang pekerjaan bisa dibagi-bagi seperti demikian.

Terpujilah TUHAN!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar