Senin, 05 Januari 2009

Tips Melakukan Engine Braking

Dalam berkendara terdapat tiga teknik dasar pengereman yang umum diketahui. Pertama adalah pengereman dengan mengandalkan pedal rem di kaki. Kedua, pengereman mengandalkan kekuatan rem tangan. Dan terakhir yaitu pengereman dengan memanfaatkan kekuatan mesin atau lazim disebut sebagai engine braking.

Cara ketiga tersebut sering dilupakan pengemudi. Padahal jika dilakukan dengan cara-cara yang benar, adalah termasuk salah satu perawatan kendaraan yang tidak membutuhkan biaya. Manfaat yang bisa diperolah dari penggunaan engine braking adalah bisa menghemat kanvas rem. Selain itu engine brake juga sangat berguna bagi pengendalian saat kendaraan mengalami slip, karena mobil menjadi lebih gampang dikendalikan. Ketika pedal gas dilepas, otomatis laju kendaraan tertahan dan dikontrol oleh putaran mesin melalu gear di transmisi. Hasilnya, gerak kendaraan yang melambat tentu lebih mudah dikontrol atau dikendalikan melalui lingkar kemudi.

Namun dalam pengoperasian engine braking tidak boleh sembarangan. Untuk itu perlu diketahui cara-cara yang benar agar pengereman menggunakan engine braking berlangsung dengan sempurna dan tidak merusak mesin itu sendiri.
  1. Pada mobil bertransmisi manual, misalnya bila tuas transmisi sedang berada pada posisi gear lima janganlah langsung memindahkannya ke posisi gear tiga. Sebaiknya perpindahan gear dilakukan secara teratur, misalnya dari posisi kelima lalu keempat kemudian ketiga dan seterusnya. Jika memaksakan perpindahan gear secara tidak teratur atau melompat, akibatnya akan merusak mesin.
  2. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan saat melakukan engine braking adalah menyeimbangkan penekanan pada pedal rem. Jangan menginjak pedal rem terlalu keras atau terlampau lembut. Cara ini untuk menjaga mobil masih dapat terkendali dengan baik dan putaran mesin tetap terjaga. Putaran mesin pun harus tetap diperhatikan. Sebagai catatan, engine braking sebaiknya hanya dilakukan pada putaran mesin maksimum 7.000 rpm.
  3. Pada mobil bertransmisi otomatis, engine brake juga dapat dilakukan. Terutama ketika melewati jalanan menurun. Caranya, pindahkan tuas transmisi dari posisi ‘D’ ke posisi ‘2’. Jika masih kurang terasa efek pengeremannya, pindahkan tuas transmisi ke angka ‘1’. Namun hati-hati, bila salah penerapannya pedal rem akan terasa bergetar. Hal ini terjadi akibat fungsi cakram pada roda depan bekerja tidak merata.
  4. Satu hal lagi yang perlu diingat, pada saat berhenti cukup lama seperti di lampu merah, sebaiknya tidak melakukan engine braking dengan menekan pedal rem dan tuas transmisi di posisi ‘D’. Sebab, cara itu akan membuat fungsi rem cakram akan panas akibat menanggung beban dorongan mesin. Jadi sebaihnya pindahkan tuas transmisi pada posisi netra (N) saat berhenti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar