Kamis, 07 Februari 2008

Kiat Menyampaikan PUJIAN & KRITIK

Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
Amsal 27:5



Kita semua sependapat, PUJIAN dan KRITIK memiliki kekuatan yang dahsyat. Baik kekuatan untuk membangun, atau sebaliknya kekuatan untuk menghancurkan. Untuk itu, kita perlu belajar cara yang tepat untuk menyampaikan PUJIAN dan KRITIK dengan bijaksana.

Terinspirasi dari cara Tuhan Yesus sewaktu memberikan PUJIAN dan KRITIK kepada ketujuh jemaat dalam kitab Wahyu (baca Wahyu 2 & 3 - yang melambangkan kondisi gereja di akhir zaman, yakni kita semua), inilah TIPS praktis agar dapat meyampaikan PUJIAN dan KRITIK dengan efektif :


1. Lebih banyaklah memberi PUJIAN dan KRITIK
Simaklah, dari 7 jemaat dalam kitab Wahyu 2 & 3, semuanya mendapat PUJIAn dan tidak semuanya mendapat KRITIK. Jemaat Smirma dan jemaat Filadelfia misalnya, mendapat banyak PUJIAN tanpa KRITIK. Ini berarti :

* Tuhan menghendaki kita lebih banyak memberi PUJIAN daripada KRITIK.
* Bila memang layak mendapat PUJIAN, mengapa harus di KRITIK?

2. Landasi dengan motivasi KASIH
Selain perlunya cara yang tepat dan waktu yang tepat, pastikan PUJIAN dan KRITIK Anda dilandasi dengan motivasi KASIH. Motivasi KASIH yang tuluslah yang akan memampukan Anda menyampaikan KRITIK yang membangundan bukannya melemahkan atau menghancurkan. PUJIAN Andapun akan mengalir sejuk, memberi dorongan dan bukannya menjerumuskan - apalagi terkesan "menjilat"

3. Fokus pada PERBUATANnya, bukan PRIBADInya
Pujilah dan kritiklah seseorang dengan lebih berfokus kepada perbuatannya, bukan kepada pribadinya. Karena Anda bukan Tuhan (baca: Anda belum sempurna), bila perlu sebelum/sesudah mengkritik mintalah "maaf", karena bisa jadi Anda yang salah menilai! Hal ini perlu diperhatikan terutama apabila Anda harus menyampaikan PUJIAN atau KRITIK kepada atasan Anda.

4. Awali dengan PUJIAN, baru KRITIKAN
Pada dasarnya, setiap orang, termasuk Anda, lebih suka menerima PUJIAN daripada KRITIK. Sebab itu, adalah bijaksana, seperti Tuhan Yesus, sebelum melancarkan kritik, awalilah dengan pujian. Kemudian bukan dengan maksud "membanting setelah menyanjung", sampaikanlah KRITIK dengan terbuka, gambalng dan spesifik. Semuanya harus disampaikan dengan cara yang tepat dan waktu yang tepat.

5. AKHIRI dengan SOLUSI dan SARAN
Bukan hanya bisa mencela, mengkritik atau mengecam, Anda sebaiknya juga dapat melengkapinya dengan solusi dan saran. Bila pujian yang Anda sampaikan, jangan lupa akhiri dengan encouragement (dorongan, pengobaran semangat) agar orang yang Anda puji terus meningkatkan diri dan jangan tinggi hati.

Bila anda seorang atasan tau pemimpin, seperti Tuhan Yesus kepada ketujuh jemaat, akhirilah PUJIAN dan KRITIK Anda dengan 'pnishment & reward' untuk ditindaklanjuti dengan nyata. (JSW)




Ingat prinsip sandwich, selipkan KRITIK Anda diantara 2 lapis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar