Jumat, 02 Mei 2008

Kasih Karunia Memampukan Kita Untuk Merefleksikan Kristus

Pada suatu sore, sekelompok anak muda dari Jakarta memutuskan pergi ke Bandung, menggunakan 'kijang inova' milik seorang teman. karena ingin segera kembali ke Jakarta setelah berbelanja, maka sopir menginjak gas sampai batas maksimum melewati jalan tol Jakarta - Padalarang - Bandung, 2 jam kemudian, mereka tiba di Bandung untuk berbelanja dan segera kembali ke Jakarta. Karena heran dengan kepulangan mereka yang begitu cepat, temen-teman yang tertinggal di Jakarta bertanya, "Hei, gendut, apa yang kamu lakukan ?" kebetulan yang menyetir perutnya gendut. Dengan tersenyum ia membalas, "Injak gas sampai haabbbbiiiiiiiis." diiringi derai tawa teman-temannya. Hal yang sama bisa terjadi pada kita, jika kita mengandalkan kasih karunia Allahuntuk mencerminkan Kristus. Kita seharusnya seperti cermin yang merefleksikan Kristus dimanapun kita berada. Paulus berkata, "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang duanugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." (I korintus 15:10). Mengapa paulus sanggup mencerminkan Kristus ? Karena kasih karunia. Sebab :
 
1. Aku ada sebagaimana aku ada sekarang.
Kasih karunia Allah memampukan kita untuk mencerminkan dan merefleksikan Kristus di waktu sekarang dan bukannya yang nanti. Banyak kali kita memikirkan hari esok atau masa yang akan datang, sehingga lupa melakukan apa yang seharusnya kita lakukan hari ini.
 
2. Kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
Seringkali kita menyia-nyiakan kasih karunia Allah karena berdebat dengan tuhan. Kita berkata bahwa kita tidak memiliki potensi untuk mencerminkan Dia, padahal kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepada kita sangat melimpah, hanya kita yang menyia-nyiakannya.
 
3. Aku bekerja lebih keras.
Andaikan kasih karunia Allah adalah mobil, maka Paulus menginjak gasnya sampai habis, sehingga ia mencapai tujuan yang ditentukan Allah bagi dirinya. Jika kita mengetahui apa yang direncanakan Tuhan atas kita, maka kita dapat menggenapinya melalui kasih karunia.
 
4. Kasih karunia yang menyertai aku.
Tidah ada yang lebih mulia jikalau kita menyadari keberadaan Tuhan yang selalu menyertai kita. Kasih karunia bagi orang Kristen adalah seperti mobil yang digunakan untuk pergi ke mana saja setiap saat. Apakah kita mau atau tidak mau untuk menggunakansumber yang tidak terbatas ini. 
 
Sudahkan Anda menjalani hidup yang demikian? Mengapa tidak memulainya sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar